Wabah Difteri, Program ORI Prioritaskan 1,2 juta Warga Jakarta Diimunisasi

    Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek resmi membuka program Outbreak Response Immunization (ORI) di SMU Negeri 33, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/12/2017).

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek resmi membuka program Outbreak Response Immunization (ORI) di SMU Negeri 33, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/12/2017).

Anies Baswedan pada sambutannya mengatakan kegiatan ORI ini akan memprioritaskan 1,2 juta warga DKI Jakarta, khususnya Jakarta Barat dan Jakarta Utara, untuk bisa mengikuti imunisasi dan dan harus selesai sebelum penyelenggaraan Asian Games.

"Kegiatan ini diprioritaskan bagi warga Jakarta Barat dan Jakarta Utara sebanyak 1,2 juta, dan akan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini dan harus selesai sebelum Asiab Games," kata Anies.


Lanjut Anies, pencanangan ORI pada hari ini sebagai respon Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan pada penyakit yang berkembang cepat akhir-akhir itu.

"Di beberapa tempat diklaim KLB dan saya apresiasi menteri kesehatan dengan cepat merespon dan melaksanakan ORI," ujar Anies.

Nantinya, pemberian vaksin dilakukan di institusi pendidikan seperti TK, SD, sampai Perguruan Tinggi, hingga menyasar tempat umum, seperti rusun maupun pusat perbelanjaan.

"Walau baru Jakarta Barat dan Jakarta Utara, kita nanti akan lakukan menyeluruh. Kita akan bekerja sama dengan semua pihak," ucap Anies.

Ia pun sangat berharap tidak ada warga yang menolak untuk mengikuti program imunisasi ini dan ia memastikan vaksin yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan aman.

"Saya harap semuanya mau diimunisasi. Insya Alalh vaksin aman, tidak ada dongeng-dongeng," tegas Anies.

Seperti diketahui, penyakit difteri adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae.

Penyakit ini memiliki masa inkubasi 2-5 hari dan akan menular selama 2-4 minggu, memiliki gejala antara lain demam , batuk, sulit menelan, selaput putih abu-abu (pseudomembran), pembengkakan pada leher, sulit bernafas.

Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat.

Namun penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi rutin yang lengkap (imunisasi dasar pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan, 18-24 bulan dan usia sekolah dasar).
loading...

Berita Terkait

Post a Comment

0 Comments