Sandiaga Mengadu Kecurangan Pemilu ke AS Ditengah Berita Duka Meningganya Bu Ani



Kemarin Indonesia berduka karena kehilangan mantan Ibu negara. Ibu Ani Yudhoyono meninggal diusianya yang ke-67 karena kanker. Keluarga besar tentu merasa kehilangan yang teramat sangat. Ucapan belasungakawa mengalir deras dari penjuru negeri.

Setiba di Indonesia, SBY disambut Jokowi, Ma'ruf Amin, BJ Habibi dan banyak tokoh politik lain. Tak ketinggalan Megawati yang dulu sempat memiliki hubungan dingin dengan SBY. Dia datang bertakziah atas kepergian Bu Ani.


Beberapa politikus partai Demokrat sempat dibuat kagum dengan akhlak Kaesang yang melayat di Singapura. Mereka semua rehat sejenak dari dunia perpolitikan. Tak ada koalisi atau oposisi. Semua duduk satu tujuan mengantar kepergian Bu Ani kehadapan Sang Khalik dengan tenang.

Belasungkawa juga mengalir dari BPN Gerindra yang diwakili Andre Rosiadi. Namun, saya benar-benar kecewa dan dibuat tak percaya dengan salah satu statementnya.

Andre mengatakan kalau Prabowo kini tengah di Austria dan Sandiaga di Amerika Serikat. Mereka pasti menemui SBY setelah sampai di Indonesia.

---ini masih wajar--

Andre menambahkan jika kepergian Sandiaga ke Amerika untuk mengisi seminar-seminar dengan mengulas "kecurangan pemilu". Nantinya Sandi bekerjasama dengan lembaga Amerika untuk menindaklanjuti dugaan kecurangan pemilu di Indonesia.

---ini kurang ajar---

Lah terus ngapain kemarin membuat banyak gugatan ke MK. Sudah barang buktinya minim tapi tuntutannya selangit. Kurang puas dengan people power dan undang media asing ke sini. Sekarang Sandi malah menjelek-jelekkan sistem pemilu kita di negeri orang.

Orang macam Sandi ini memang cocok berada di barisan kampret. Punya otak gak dipakai. Pendukungnya menghujat Kaesang melayat pakai celana jeans. Lah Sandi sendiri pernah melayat pake celana pendek daleman legging.

Dan ngaconya lagi saat suasana berduka nasional seperti saat ini dia malah minggat ke Amerika untuk bahas kecurangan. Niat jahatnya hanya ingin pemerintah dan negara ini dicap jelek dimata dunia. Woyy itu Prabowo yang suk teriak asing aseng. Malah lebaran di negeri aseng. Minta ditenggelamkan kamu Sandi Wowo!!


Kalau tua bangka macam Prabowo frustasi dan stres dengan hasil pemilu yang selalu kalah saya masih bisa maklum. Lah Sandi, yang baru kemarin sore daftar cawapres dan minim pengalaman birokrasi kok sudah stress akut. Gak malu kamutuya.

Padahal Sandi sendiri digadang-gadang bisa menduduki posisi menteri. Tapi melihat sepak terjangnya semacam orang frustasi kayak Rizieq. Ditinggal Prabowo ke Eropa, teman-teman militan hoaks di penjara. Belum ormas-ormas pendukungnya yang katanya minta jatah THR. Mereka sampai taruhan nyawa loh dalam aksi people power. Ya wajar sih kalau Prabowo dan Sandi minggat duluan.

Kalau Prabowo minggat katanya urusah cek kesehatan dan bisnis. Lah Sandi? Kenapa masih ngurus kecurangan. Kasihan bener hidup loh San. BPN udah gak bisa diandelin ya. Sampai nyewa orang sekelas Bambang Widjayanto segala. Kok masih repot-repot seminar dicurangi ke AS?

Emang Donald Trump mau gitu bantuin bang Sandi. Pakai cara diplomat, embargo, atau perang sekalian demi Prabowo Sandi. Kalau bisa seperti itu Freeport sahamnya 51% gak bakalan jatuh ke Indonesia. Jadi buang-buang energi saja pakai acara seminar-seminar seperti itu.

Baiknya Sandi berlibur tenang di sana sembari melakukan doa atau sholat jenazah dari negeri paman sam. Katanya ulama muda masa ndak tahu caranya. Negeri ini sedang berduka San. Jangan mempertahankan ego politik saja.

Pada akhirnya kalau Jokowi yang dilantik kau hendak mengadu kemana lagi. Sudah hilang kepercayaan masyarakat atas semangat generasi mudamu. Sandi sekarang tak ubahnya orang halu dan bermimpi disiang bolong. Mimpi pleciden plecidenan di Kertanegara.

Kalau bukti kecurangan di Bawaslu saja ditolak karena nyantumin link berita apalagi di MK. Tunjukkan sikap ksatria seperti AHY ketika kalah dalam pilkada lalu memberi ucapan selamat kepada pemenang. Maka Sandi akan dicap sebagai kesatria. Tapi, rupanya Sandi sekarang sudah terkontaminasi otak kampret.

Jadi kebanyakan makan hoaks dan tak percaya pada pemerintah. Bahkan sesama teman seperjuangan PAN dan Demokrat saja kandas sebelum berakhir. Sadarlah Sandi, kita masih dalam suasana duka. Maka jangan percikkan api kebencian di dalamnya.
loading...

Berita Terkait