Ibunya Meninggal Jadi Korban Tsunami, Bayi Aa Jimmy Menangis & Baru Berhenti Saat Disusui Wanita Ini


JenazahAa Jimmy, dan jenazah sang istri yakni Hati Nurillah dimakamkan bersebelahan.

Aa Jimmydan sang istri yang merupakan korbanTsunami Banten dimakamkan di TPU dekat kediaman mereka yakni di gang Rambutan Kelurahan Solok Pandan, Cianjur, Jawa Barat.

Aa Jimmydan Hati Nurillah dikaruniai 3 orang anak, namun hingga kini sibungsuYumna yang baru ditemukan selamat.

Dua anak almarhum Aa Jimmy, yang bernama Naisya Rafani Aradya dan Redea Putri Anindyta masih belum ditemukan hingga kini.

Sebelum jenazah Aa Jimmy dimakamkan, keluarga terlebih dahulu menunggu jenazah Hati Nurillah.

Dikutip dari Tribunnews, jenazah Hati Nurillah baru diberangkatkan dari Rumah Sakit Umum Serang, Banten pada Senin (24/12/2018) pagi.

"Jenazah istrinya itu baru berangkat sekitar jam 8 pagi," kata Ale, asisten Aa Jimmy dihubungi Tribunnews, Senin (24/12/2018).
Aa Jimmy dan sang istri dimakamkan bersebelahan.

"(Liang lahat mereka) samping-sampingan, bareng," kata Ale.

Aa Jimmy dan istrinya menjadi korban dalam bencana tsunami yang terjadi di Pantai Anyer, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018).

Saat itu, Aa Jimmy bersama rekannya Ade Jigo yang bergabung dalam Duo Jigo, tengah hadir dalam acara yang digelar PLN.
Mereka diminta hadir sebagai pengisi acara.
Dalam acara tersebut mereka membawa istri masing-masing.

Isak tangis tak henti terdengar dari kediaman Aa Jimmy.

Kerabat, keluarga, tetangga, sampai rekan dari pemain sinetron ini terlihat di rumah duka.
Terlihat juga beberapa pemain sinetron Preman Pensiun, Epi Kusnandar.

DikutipGridHot.IDdari Tribun Jabar, Epi Kusnandar memeluk Yumna anak ketika Aa Jimmy yang selamat dari bencana tsunami.

Sementara itu anak bungsu Aa Jimmy, Yumna yang baru berusia dua bulan selamat berada di pelukan sang pengasuh. Pagi ini Yumna terlihat tertidur pulas di kamar depan rumah.

Pengasuh Yumna, Haridah (49), menceritakan detik-detik air mulai naik di halaman cottage yang ia tempati bersama sang bayi.

"Waktu kejadian saya lagi di cottage bersama Yumna, kejadian air mulai naik pukul 21.30 WIB," kata Haridah.

Ia mengatakan, lampu cottage semua mati, lalu ia mendengar ada suara gemuruh seperti mau hujan.

Ia lalu keluar rumah dan air sudah masuk ke jalanan seperti banjir.

"Sudah begitu saya teriak menangis, lalu membawa Yumna mengikuti orang-orang ke tempat pengungsian. Saya sempat keluar rumah lalu masuk lagi, akhirnya saya cari lokasi aman," kata Haridah.

Haridah lalu menempati Puskesmas Cigeulis yang di sana sudah terlihat banyak orang.
Ia mengatakan setiap ada polisi ia bertanya kabarAa Jimmydan istri.

"Saya tak tidur sampai pagi, Yumna juga menangis terus, tangisan Yumna mereda setelah ada ibu yang membagiASIdi tempat pengungsian," ujar Haridah.

loading...

Berita Terkait

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments